Breaking News

Kamad dan Operator Madrasah Ikuti Rapat Koordinasi Penulisan E-Ijazah 2025

Hulu Sungai Selatan (MTsN 11 HSS) – Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS), Khairani, S.Ag., bersama Operator Madrasah Noor Aspia, S.AP., menghadiri rapat koordinasi penulisan E-Ijazah Tahun 2025. Rapat yang dilaksanakan pada Selasa (11/03/25) secara daring melalui aplikasi Zoom ini bertujuan untuk memastikan kelancaran penerapan E-Ijazah dan validasi data peserta didik.

Dalam rapat tersebut, pemateri menyampaikan bahwa kebijakan E-Ijazah menjadi langkah maju dalam sistem administrasi madrasah. "E-Ijazah memberikan efisiensi dalam proses pencetakan dan distribusi ijazah. Oleh karena itu, madrasah harus memastikan seluruh data peserta didik sudah benar sebelum masuk sistem," ujarnya.

Dalam rapat ini, delapan poin utama menjadi perhatian, di antaranya memastikan nama madrasah sesuai izin operasional, memastikan seluruh peserta didik kelas akhir terdaftar dalam sistem, serta melakukan validasi data kepala madrasah. Selain itu, jika ditemukan ketidaksesuaian data, madrasah wajib segera melakukan perbaikan melalui sistem Emis agar tidak terjadi kesalahan pada ijazah yang diterbitkan.

Operator Madrasah Noor Aspia, S.AP., menegaskan pentingnya peran operator dalam memastikan data yang tersinkronisasi dengan benar. "Kami bertanggung jawab terhadap akurasi data. Semua informasi harus dicek secara teliti agar tidak ada kesalahan yang dapat berdampak pada peserta didik di kemudian hari," katanya.

Sementara itu, Mahyuni, S.Pd., selaku Wakamad Kurikulum, mengingatkan pentingnya keterlibatan seluruh pihak dalam proses verifikasi. "Kerja sama antara kamad, operator, guru, dan wali kelas sangat diperlukan. Data yang tidak akurat dapat menyebabkan kendala dalam penerbitan ijazah, sehingga validasi harus dilakukan dengan maksimal," jelasnya.

Kepala MTsN 11 HSS, Khairani, S.Ag., menyampaikan harapannya agar penerapan E-Ijazah dapat berjalan lancar di madrasah yang ia pimpin. "Kami akan berupaya memastikan seluruh data peserta didik telah diverifikasi dengan benar. Ini bukan hanya tanggung jawab operator, tetapi semua pihak harus bekerja sama agar tidak ada siswa yang tertinggal dalam sistem," ujarnya.

Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan sistem E-Ijazah dapat diterapkan dengan baik di semua madrasah. Selain mempermudah proses administrasi, sistem ini juga mengurangi risiko kesalahan dalam penulisan dan pendistribusian ijazah. Madrasah diimbau untuk terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan sistem E-Ijazah dan memastikan bahwa semua data peserta didik telah tersinkronisasi dengan baik sebelum proses penerbitan ijazah dilakukan. Hal ini demi kelancaran.


Penulis/Fotografer : Amin

 

Tidak ada komentar