Breaking News

CEGAH BULLYING SEJAK DINI, GURU MTsN 11 HSS IKUTI SEMINAR ANTI BULLYING

 

Hulu Sungai Selatan (MTsN 11 HSS) – Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS) diwakili Kepala Tata Usaha Jariah, S.Pd.I serta Wakil Kepala Madrasah (Wakamad) Kesiswaan Dra. Hj. Rihanah dan Guru Bimbingan Konseling (BK) Yaumah, S.Pd ikuti seminar Anti Bullying di Madrasah Tahun 2025 yang diselenggarakan Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), 12 s.d. 13 Maret 2025 secara daring Zoom Meeting.

Bertema “Mewujudkan Madrasah Ramah, Aman dan Bebas Bullying”, seminar ini dibuka langsung oleh Kepala Kanwil Kemenag Kalsel Dr. H. Muhammad Tambrin, M.M.Pd dan didampingi Kepala Bidang Penmad Bukhari Muslim, S.Pd.,M.Pd.

Dalam arahannya Tambrin berharap kegiatan ini memberikan manfaat dalam meningkatkan kesadaran, pemahaman serta langkah konkret dalam menciptakan madrasah yang aman dan nyaman bagi peserta didik dengan menerapkan kurikulum cinta.

Lebih lanjut Tambrin menghimbau agar setiap guru melakukan deteksi kepada siswa agar jangan mempraktikan perbuatan kekerasan dan perundungan yang bersifat fisik maupun verbal. “Berikan bimbingan konseling kepada siswa yang melakukan perundungan agar tidak melakukan lagi perbuatan tersebut kepada siswa lainnya,” pesannya.

Menanggapi itu, Wakamad Kesiswaan MTsN 11 HSS Rihanah menyambut baik atas terselenggaranya seminar bertemakan bullying ini, mengingat kasus bullying kian marak terjadi di lingkungan satuan pendidikan.

“Seminar ini dapat meningkatkan pengetahuan guru-guru dalam mengenai perilaku bullying, bagaimana dampak yang diterima oleh pelaku dan korban bullying, serta solusi yang dapat dilakukan pada pelaku dan korban bullying,” ujarnya.

Ditambahkan Guru BK MTsN 11 HSS Yaumah bahwa yang paling penting, menurutnya adalah bagaimana guru mampu melakukan upaya pencegahan. Artinya, guru-guru atau madrasah tidak hanya punya kemampuan bertindak menyelesaikan masalah ketika kasus bullying terjadi. Namun, guru atau sekolah mampu melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Lingkungan madrasah inilah yang perlu kita bangun bersama dengan suasana kebersamaan, saling menghargai satu sama lain, menerima perbedaan sebagai warna-warninya kehidupan, saling berempati dan sebagainya. Anak-anak harus diajari dan ditanamkan nilai itu sejak dini,” tandasnya.

Penulis / Fotografer : Sanwari





Tidak ada komentar